Hi quest ,  welcome  |  sign in  |  registered now  |  need help ?

Sentil Menteri, Kabinet Tak Bekerja Maksimal?

Written By peb bryant on Sabtu, 21 Juli 2012 | 11.04

Sentil Menteri, Kabinet Tak Bekerja Maksimal? 
INILAH.COM, Jakarta - Presiden SBY mengingatkan para menterinya dari kalangan partai politik agar mundur jika tidak sanggup bekerja maksimal. Pernyataan ini terkait dengan agenda Pemilu 2014 yang tak lama lagi berlangsung.
Presiden SBY secara lugas mempersilakan para pembantunya yang berasal dari partai politik agar mundur dari kabinet jika merasa tidak lagi sanggup bekerja secara maksimal. "Bagi saudara yang memang tidak bisa membagi waktu dan harus menyukseskan tugas politik parpolnya, saya persilakan baik-baik untuk mengundurkan diri," ujar Presiden SBY dalam pengantar pembukaan rapat kabinet paripurna di Kantor Presiden, Jakarta, Kamis (19/7/2012).
Namun demikian, di bagian lain, Presiden justru mengharapkan agar formasi Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) dapat berakhir hingga Oktober 2014. SBY mengaku lebih suka jika para menteri bisa bersama hingga berakhir masa tugas. "Tapi dengan catatan, betul-betul bisa mengatur dan membagi tugas dengan baik," ujarnya.
Pernyataan Presiden SBY ini cukup kontekstual. Karena memang menteri Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) II ini didominasi dari kalangan partai politik. Sebut saja, Menko Perekonomian Hatta Rajasa juga menjabat Ketua Umum DPP PAN. Menko Kesra Agung Laksono menjabat Wakil Ketua Umum DPP Partai Golkar.
Selain itu Menkominfo Tifatul Sembiring (PKS), Menteri Sosial Salim Segaf al-Jufri (PKS), Menteri Pertanian Suswono (PKS), Menakertrans Abdul Muhaimin Iskandar (PKB), Menteri PDT A Helmy Faishal Zaini (PKB), Menteri Kelautan dan Perikanan Cicip Sharief (Partai Golkar), Menteri Perindustrian MS Hidayat (Partai Golkar).
Selain itu, Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan (PAN), Menteri Perhubungan EE Mangindaan (Partai Demokrat), Menteri ESDM Jero Wacik (Partai Demokrat), Menteri Koperasi dan UKM Syarief Hasan (Partai Demokrat), Menteri Hukum dan HAM Amir Syamsudin (Partai Demokrat), Menteri Pemuda dan Olahraga Andi Mallarangeng (Partai Demokrat), Menteri Agama Suryadharma Ali (PPP), dan Menteri Perumahan Rakyat Djan Faridz (PPP).
Ketua DPP PPP Arwani Thomafi menilai poin penting pernyataan Presiden SBY agar seluruh anggota kabinetnya baik dari unsur partai politik maupun non partai politik harus bekerja secara maksimal. "Poin penting pernyataan Presiden ini yang harus digarisbawahi yakni seluruh anggota kabinet harus bekerja secara maksimal dari kalangan parpol atau bukan," kata Arwani di Jakarta, Kamis (19/7/2012).
Arwani tidak memungkiri bila menjelang Pemilu 2014 aktivitas politik para politisi akan meningkat. Hanya saja, Sekretaris Fraksi PPP DPR RI ini menyebutkan sistem di intern PPP telah berjalan dengan baik. "Ketua Umum DPP PPP telah tujuh tahun di kabinet, dalam kenyataannya tidak menganggu kerja di kementerian. Semua berjalan dengan baik," klaim Arwani.
Dia juga menegaskan rangkap jabatan ketua umum partai politik dengan jabatan menteri di kabinet juga tidak melanggar UU Kementerian Negara No 39 Tahun 2008.  Dengan demikian, kata Arwani, tidak ada persoalan kader partai politik atau ketua umum partai politik menjadi menteri. "Kalau menurut Presiden, kinerja menteri kurang maksimal, Presiden mempunyai kewenangan penuh utk mengevaluasi kinerja menteri," kata Arwani. [mdr]

sumber : http://id.berita.yahoo.com/sentil-menteri-kabinet-tak-bekerja-maksimal-000100402.html

Tolong dibaca terlebih dahulu !

Anda sedang membaca artikel tentang Sentil Menteri, Kabinet Tak Bekerja Maksimal? dan anda bisa menemukan artikel Sentil Menteri, Kabinet Tak Bekerja Maksimal? ini dengan url https://dwiwahyufebrianto.blogspot.com/2012/07/sentil-menteri-kabinet-tak-bekerja.html, Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya jika artikel Sentil Menteri, Kabinet Tak Bekerja Maksimal? ini sangat bermanfaat bagi teman-teman Anda, namun jangan lupa untuk meletakkan link postingan Sentil Menteri, Kabinet Tak Bekerja Maksimal? sebagai sumbernya.

0 komentar:

Posting Komentar