Tidak terasa musim haji telah tiba. Ratusan ribu jemaah mulai berdatangan dari penjuru dunia ke Arab Saudi. Mereka berdatangan untuk menyempurnakan rukun Islam yang kelima, yaitu pergi haji jika mampu.
Kedatangan pertama jamaah haji dimulai dari calon haji Afrika Selatan pada Rabu pagi 28 September dengan 184 orang. Kemudian disusul calhaj dari Turki 300 jamaah pada hari Kamis, kemudian dari Thailand. Jemaah haji terbanyak masih ditempati Indonesia dengan 221 ribu jamaah baik reguler maupun ONH plus. Kemudian disusul Pakistan 175 ribu, India 150 ribu, Turki 100 ribu, Nigeria 100 ribu, Maroko 70 ribu, dan Malaysia 26 ribu.
Ada beberapa hal yang baru dalam pelaksanaan haji tahun ini. Tahun ini pertama kalinya dioperasikan monorel Masyair yang menghubungkan Armina (Arafag-Muzdalifah-Mina). Monorel dengan tiga stasiun pemberhentian tersebut dapat membantu mengatasi kemacetan 3,5-4 juta jamaah haji yang akan memadati Armina.
Sayangnya, fasilitas baru ini belum dapat dinikmati jamaah haji Indonesia. Jamaah haji Indonesia belum termasuk negara yang terlayani dengan fasilitas transportasi baru ini. Sebabnya, masih kurangnya daya angkut monorel dan jumlah jamaah haji Indonesia yang relatif sangat banyak.
Lain itu, pemerintah Arab Saudi juga melakukan di pelataran sebelah utara Masjidil Haram. Perluasan hingga 400 ribu meter ini menghabiskan biaya USD21 miliar atau Rp191 triliun. Perluasan yang diharapkan bisa menampung tambahan 1,2 juta jamaah tersebut merupakan proyek terbesar dalam sejarah perluasan Masjidil Haram.
Proyek ini merupakan bagian dari megaproyek pemerintah Arab Saudi dalam mengantisipasi terus meningkatnya jamaah haji yang datang ke Masjidil Haram. Selain perluasan Masjidil Haram, pemerintah Arab Saudi juga membangun tempat parkir, memperluas lokasi sa’i antara Buki Shafa dan Marwah menjadi tiga tingkat.
Pembangunan intensif juga terjadi di Mina, Muzdalifah, yang merupakan rangkaian pelaksanaan ibadah haji. Setelah merampungkan monorel, pemerintah Arab Saudi juga berencana membangun jaringan transportasi dari Masjidil Haram ke Arafah. Tempat pelemparan jumrah juga rencananya ditata ulang demi keamanan jamaah.
Proyek yang diperkirakan tuntas tahun 2020 itu bakal menyerap dana hingga USD100 miliar (Rp912 triliun). Gelontoran dana superbanyak ini mencakup pembangunan gedung pencakar langit, pusat perbelanjaan, apartemen, dan hotel-hotel baru di Makkah.
Semua pembangunan ini dilakukan guna mengantisipasi terus bertambahnya jumlah jamaah yang beribadah ke Makkah dan Madinah setiap tahunnya. Laporan terakhir, saat ini 12 juta orang datang ke Makkah dan Madinah setiap tahunnya. Jumlah ini diperkirakan akan terus meningkat hingga 17 juta jamaah hingga 2025 mendatang.
Salah satunya datang dari Indonesia. Tahun ini saja, Indonesia berhasil mendapatkan tambahan kuota 10 ribu jamaah dan Kementerian Agama akan terus berupaya untuk menambah jumlah jamaah. Karena dengan jumlah 221 ribu jamaah pada tahun ini saja, masih terdapat antrean 1,4 juta orang untuk berangkat haji. Karenanya, jamaah haji yang berangkat tahun ini merupakan pendaftar 6-7 tahun yang lalu. Di daerah antrean lebih panjang lagi seperti Sulawesi harus menunggu 12 tahun, Aceh 10 tahun.
Meningkatnya daftar antrean disebabkan murahnya ongkos haji belakangan ini 27 juta, lebih murah dari jamaah haji Malaysia Rp29,8 juta. Untungnya, meskipun biaya haji semakin murah dan jamaah bertambah tidak mengurangi pelayanan terhadap jamaah. Salah satu contohnya adalah hasil survei Badan Pusat Statistik tahun 2010, indeks kepuasan jamaah haji mencapai 81,45 persen. Kepuasan tersebut merupakan hasil dari survey BPS terhadap aspek pelayanan dalam pelaksanaan ibadah haji. Yang tertinggi adalah kepuasaan jamaah terhadap pelayanan petugas kloter sebesar 88,88 persen, pelayanan ibadah 85,95 persen, petugas non kloter 83,64 persen, pelayanan umum 83, 15 persen, dan yang paling rendah adalah pelayanan transportasi dan catering armina sebesar 76,9 dan 73,39 persen.
Pelayanan pemondokan yang biasanya dikeluhkan berada pada posisi kelima dengan 79,83 persen kepuasan jamaah. Apalagi pada tahun ini, pemondokan jamaah haji lebih baik lagi. Seperti di Madinah, 100 persen pemondokan berada di wilayah Markajiyah, tidak sampai 600 meter dari Masjid Nabawi. Pemondokan di Makkah, hanya 7 persen yang berada di atas 2 kilometer. Itu pun sudah disiapkan transportasi bagi jamaah untuk beribadah ke Masjidil Haram.
Tahun ini seharusnya Kementerian Agama terus menggenjot bidang pelayanan yang masih dianggap lemah jamaah haji. Yaitu soal transportasi dan pelayanan katering di Armina. Dari data BPS, kelemahan dalam pelayanan transportasi ada pada tiga hal. Pertama, keamanan dan kenyamanan jamaah haji dalam menggunakan sarana transportasi, ketepatan datangnya transportasi untuk mengangkut jamaah, dan ketersediaan dan kecukupan jumlah armada untuk melayani jamaah haji.
Untuk pelayanan katering Armina. Kelemahannya adalah pada tiga hal juga. Yaitu, soal variasai menu masakan Indonesia dan jaminan gizi, kemudian cita rasa masakan, dan layanan penyediaan termos makanan.
Semoga saja, kelemahan-kelemahan dalam melayani ibadah haji pada tahun 2010 lalu dapat ditingkatkan kembali. Agar kepuasan jamaah terhadap pelayanan haji terus meningkat dari tahun ke tahun. Apalagi BPS pada tahun ini akan melakukan survei kembali terhadap kepuasan jamaah haji.
Dengan pelayanan yang semakin baik, jamaah juga dapat berkonsentrasi dalam menjalankan ibadah haji secara lengkap. Kembali ke Indonesia menjadi haji yang mabrur dan mengubah diri menjadi manusia yang lebih saleh, baik kesalehan secara ibadah dan juga kesalehan secara sosial. Dengan meningkatnya kedua kesalehan tersebut, mudah-mudahan dapat meningkatkan kesalehan masyarakat dan pemimpin Indonesia secara nasional, sehingga Merah Putih menjadi negara yang adil dan makmur, terbebas dari jeratan korupsi yang hingga kini masih membelenggu. Insya Allah.
sumber : okezone.com
Anda sedang membaca artikel tentang Menyempurnakan Rukun Islam Kelima Demi Kesalehan Nasional dan anda bisa menemukan artikel Menyempurnakan Rukun Islam Kelima Demi Kesalehan Nasional ini dengan url https://dwiwahyufebrianto.blogspot.com/2011/10/menyempurnakan-rukun-islam-kelima-demi.html, Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya jika artikel Menyempurnakan Rukun Islam Kelima Demi Kesalehan Nasional ini sangat bermanfaat bagi teman-teman Anda, namun jangan lupa untuk meletakkan link postingan Menyempurnakan Rukun Islam Kelima Demi Kesalehan Nasional sebagai sumbernya.
0 komentar:
Posting Komentar