Foto: Reuters
Marketing Manajer Unit Bisnis Pengolahan dan Pemurnian Logam Mulia Bambang Wijanarko mengatakan, investor saat ini lebih memilih menempatkan uangnya ke portofolio dolar AS dibandingkan dengan emas.
"Secara fundamental, adanya krisis utang dan politik di Italia seharusnya memicu pembelian emas sebagai safe haven, namun yang terjadi saat ini justru banyak investor lebih memilih dolar AS sebagai safe haven. Hal ini juga terlihat dari terjadinya pelemahan rupiah terhadap dolar AS, dalam 2 hari ini kurs tengah BI sudah di atas Rp 9.000/US Dolar," kata Bambang kepada detikFinance, Kamis (17/11/2011).
Bambang mengatakan, prediksi perlambatan ekonomi global bakal membuat harga emas semakin tertahan ke depannya. Belum lagi PDB China yang turun ikut menahan laju harga emas, sebab China merupakan konsumen emas terbesar di dunia.
"Jadi permintaan emas juga akan turun karena China melambat. PDB China turun menjadi 9,1%," imbuh Bambang.
Secara teknikal, harga support (batas bawah) emas berada di US$ 1.750/ounces, kalau ini ditembus maka emas bisa turun terus sampai US$ 1.700/ounces.
"Namun sebaliknya kalau gagal malah bisa naik menembus level resistance-nya (batas atas) di atas US$ 1.800/ounces," jelas Bambang.
Hari ini harga emas di Antam untuk pecahan 1 kg mencapai Rp 520 ribu per gram, ini turun dari Senin (14/11/2011) yang mencapai Rp 528 ribu per gram.
(dnl/hen)
source : http://finance.detik.com/read/2011/11/17/190221/1769716/4/harga-emas-tertekan-perburuan-dolar-dan-perlambatan-china?f9911013
Anda sedang membaca artikel tentang Harga Emas Tertekan Perburuan Dolar dan Perlambatan China dan anda bisa menemukan artikel Harga Emas Tertekan Perburuan Dolar dan Perlambatan China ini dengan url https://dwiwahyufebrianto.blogspot.com/2011/11/harga-emas-tertekan-perburuan-dolar-dan.html, Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya jika artikel Harga Emas Tertekan Perburuan Dolar dan Perlambatan China ini sangat bermanfaat bagi teman-teman Anda, namun jangan lupa untuk meletakkan link postingan Harga Emas Tertekan Perburuan Dolar dan Perlambatan China sebagai sumbernya.
0 komentar:
Posting Komentar