Kalau kita perhatikan apabila melihat maaf, misalnya mereka yang berprofesi sebagai kuli atau tukang becak, sesungguhnya dalam diri mereka pastilah bukan profesi itu yang mereka inginkan. Tapi kenapa mereka menjadi seperti itu, maka lihat lah masa lalu mereka, kemungkinan mereka menghabiskan masa lalu mereka dengan bermalas-malasan. Karena Allah itu maha kaya, dan Allah akan merubah keadaan suatu kaum apabila kaum tersebut benar-benar niat merubah dirinya. Ada sebuah bukti, rekan di tempat kerja penulis memiliki masa lalu menjadi orang yang sangat miskin, walaupun miskin, rekan kerja penulis tidak memiliki mental miskin, dia berusaha merubah nasibnya dengan cara belajar sungguh- sungguh, mati – matian sampai titik darah penghabisan. Akhirnya karena ketekunan dan kerja keras nya, dia mendapatkan beasiswa saat sekolah di Sekolah Dasar, SMP, SMA dan sampai S2 di UGM. Cerita tersebut membuktikan bahwa, yang menyebabkan orang terpuruk masa depannya bukan karena Nasib atau takdir tapi karena rasa malasnya lebih kuat dari semangatnya.
Seorang ahli Matematika Phytagoras berpesan untuk kita semua, “Wahai anak muda, jika engkau tidak sanggup menahan lelahnya belajar, engkau harus menanggung pahitnya kebodohan.” Wow sebuah pesan yang sangat “nampol” bukan. Oleh karena itu mari kita berusaha menghancurkan rasa malas dalam diri kita. Mungkin ada yang bertanya, bagaimana cara menghilangkan rasa malas? Sahabat sekalian, sesungguhnya rasa mala situ ada nya hanya di pikiran kita saja, jadi rasa malas hanyalah permainan pikiran. Rasa malas seperti binatang peliharaan, jika terus di ikuti maka rasa malas akan menjadi besar dan tambah besar. Maka cara terbaik jika kita malas belajar ialah dengan cara kita belajar, malas shalat ya shalat, malas ngaji ya ngaji, maka ketika kita mau mendobrak rasa malas kita di awal maka ke depannya rasa malas tersebut akan hilang.
Jika hari ini malas belajar, maka tetaplah belajar namun dengan frekuensi yang lebih sedikit, dan “Janganlah belajar menunggu semangat, tapi belajarlah maka kalian akan semangat” seorang penulis novel yang berhasil menulis ratusan halaman, mereka menulis tidak menunggu inspirasi, tapi mereka tetap menulis walaupun inspirasi belum muncul, karena inspirasi akan muncul selama proses dan perjalanan bukan diawal. Dan cara terakhir yang bisa di tempuh ialah berdoa kepada Allah agar kita di jauhi rasa malas, dan berdoa agar selalu di berikan motivasi setiap saat. Doa yang Rasulullah ajarkan ialah : “Allahuma inni a’udzubika minal hamni wal hazan, wa udzubika minal jubni wal Buhl, wa’udzubika min gholabatiddhaini wa khorririjaal”, “wahai Allah Sungguh Aku Berlindung pada Mu dari Gundah dan Sedih, juga dari Lemah dan Malas, dan dari Kikir dan penakut, dan dari himpitan utang dan penindasan orang lain” (Shahih Bukhari).
Mari sahabat, kita sama-sama berusaha hancurkan rasa malas dalam diri kita, agar kita tidak menyesal di kemudian hari.
Salam super semangat.
Anda sedang membaca artikel tentang cara menghancurkan rasa malas dan anda bisa menemukan artikel cara menghancurkan rasa malas ini dengan url http://dwiwahyufebrianto.blogspot.com/2012/02/cara-menghancurkan-rasa-malas.html, Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya jika artikel cara menghancurkan rasa malas ini sangat bermanfaat bagi teman-teman Anda, namun jangan lupa untuk meletakkan link postingan cara menghancurkan rasa malas sebagai sumbernya.
0 komentar:
Posting Komentar