Fetra Hariandja
KONTINGEN Indonesia mengulang sejarah sebagai juara umum SEA Games 2011. Prestasi pada multi-even dua tahunan tersebut juga pernah dibukukan Merah Putih pada 1997. Kala itu Indonesia juga menjadi tuan rumah.
Manarik ditelaah dari kedua momen bersejarah itu. Ya Tim Merah Putih memastikan gelar juara umum SEA Ganes tanpa sepakbola. Banyak pihak menilai, juara umum SEA Games tanpa emas sepakbola ibarat sayur tanpa garam. Itu hanya sekadar istilah yang tidak mendasar.
Memang bangsa ini sangat mengharapkan sepakbola mampu memberikan gelar. Maklum, sepakbola Indonesia terakhir kali merebut gelar juara pada SEA Games 1991. Prestasi sepakbola juga tidak pernah ditoreh pada ajang lainnya, sebut saja AFF Cup atau Kejuaraan Sepakbola Asia Tanggara. Paling tinggi, Garuda Senior hanya mampu bertengger sebagai runner-up dari delapan perhelatan yang sudah digelar.
Itulah sepakbola yang penuh dengan drama. Persiapan matang dan kualitas individu pemain menjadi faktor penentu suksesnya sebuah tim. Tapi jangan kesampingkan faktor keberuntungan. Tim tangguh tanpa diiringi keberuntungan mustahil bisa sukses.
Dibalik semua itu, bangsa ini tetap harus mengapresiasi perjuangan para pahlawan olahraga. Hak mereka sebagai muda-mudi hilang demi Merah Putih. Para duta olahraga Indonesia rela meninggalkan berbagai aktivitas karena harus menjalani persiapan dengan berlatih dan berlatih.
Jangan menvonis seolah-olah para pemain menjadi penyebab utama kegagalan sepakbola meraih emas. Egi Melgiamsyah dkk sudah menunjukkan kualitas, mental dan daya juang tinggi. Sayangnya, keberuntungan tidak berpihak kepada anak asuh Rahmad Darmawan tersebut.
Kini bukan saatnya lagi meratapi kegagalan meraih emas cabang sepakbola. Langsung bangkit dari rasa sakit menjadi kunci keberhasilan. Apalagi banyak even yang menanti atlet Indonesia seperti Olimpiade. Begitu pula dengan sepakbola yang akan menghadapi Piala AFF yang akan digulirkan tahun depan.
Para atlet, pelatih dan seluruh insan olahraga jangan terlena dengan keberhasilan menjadi jawara umum. Tentu semua pihak meminta Indonesia kembali membuktikan kejayaannya pada SEA Games XXVII/2013 di Naypyidaw, Myanmar.
Menatap SEA Games Myanmar lebih penting ketimbang meratapi kegagalan sepakbola. Rahmad Darmawan memiliki waktu mempersiapkan anak asuhnya selama dua tahun ke depan. Bila persiapan berjalan baik dan sesuai koridor, bukan mustahil Indonesia bisa lepas dari kutukan hanya bisa menjadi runner-up.
Fokus menuju Myanmar juga harus dilakukan cabang olahraga lainnya. Tidak ada alasan bagi Indonesia tidak mampu mempertahankan gelar. Kuncinya satu, persiapan jangan setengah-setegah. Kemudian dukungan penuh pemerintah, terutama Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menjadi kunci keberhasilan.
source : http://suar.okezone.com/read/2011/11/22/59/532554/juara-umum-tanpa-emas-sepakbola
Anda sedang membaca artikel tentang Juara Umum Tanpa Emas Sepakbola dan anda bisa menemukan artikel Juara Umum Tanpa Emas Sepakbola ini dengan url http://dwiwahyufebrianto.blogspot.com/2011/11/juara-umum-tanpa-emas-sepakbola.html, Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya jika artikel Juara Umum Tanpa Emas Sepakbola ini sangat bermanfaat bagi teman-teman Anda, namun jangan lupa untuk meletakkan link postingan Juara Umum Tanpa Emas Sepakbola sebagai sumbernya.
0 komentar:
Posting Komentar