
Judul: The Lost Symbol
Karya: Dan Brown
Penerjemah: Ingrid Dwijani Nimpoeno
Penerbit: Bentang
Isi: 712 halaman
Dimensi: 23,5 cm
ISBN: 978-979-1227-86-5
Karya: Dan Brown
Penerjemah: Ingrid Dwijani Nimpoeno
Penerbit: Bentang
Isi: 712 halaman
Dimensi: 23,5 cm
ISBN: 978-979-1227-86-5
SAMA-SAMA MEMBACA ALKITAB SIANG DAN MALAM,
TAPI KAU MEMBACA HITAM, SEDANG AKU MEMBACA PUTIH
(The Lost Symbol, halaman 679)
SANG ahli simbol, Robert Langdon, mencari lambang yang hilang. Pencarian membawanya menyelidiki peninggalan sejarah dari kelompok penuh kontroversi, Freemasonry.
Kaum Mason umumnya dianggap menganut ajaran sesat. Kendati di beberapa negara, Freemasonry menampakkan keberadaan secara terang-terangan, tapi selalu ada kesan mereka penuh misteri.
Di kalangan umat Islam, kaum Mason dicurigai memiliki hubungan yang erat dengan zionisme. Sementara umat Nasrani dari berbagai aliran, Katolik maupun Protestan, memandang ajaran Mason sesat.
Bergabung dengan Freemasonry, seseorang harus melewati ritual inisiasi yang rumit, begitu juga kalau mau naik ke jenjang yang lebih tinggi. Kaum Mason memakai bahasa simbolik, lambang dan kode-kode aneh yang hanya dapat dipahami oleh kalangan sendiri. Bagi orang luar, mereka menjalankan ritual-ritual yang terlihat ganjil, yang diserap dari berbagai aliran spiritual kuno. Menimbulkan kesan okultisme, bahkan mungkin ilmu sihir.
Kontroversinya terhubungkan dengan sejarah Amerika Serikat, khususnya Washington DC. Konon berdirinya AS tak lepas dari tangan beberapa bapak bangsa anggota Mason, termasuk George Washington, presiden pertama.
Langdon si jagoan simbol pun menemukan rahasianya di Gedung Capitol. Bangunan seperti gunung menjulang di ujung timur National Mall. Dikepit museum-museum Smithsonian…mercusuar seni, ilmu pengetahuan, dan kebudayaan. Di situ, terukir pesan sejati di dasar piramida batu: Laus Deo!
The Lost Symbol, semula berjudul The Solomon Key, merupakan novel karya Dan Brown. Buku ini bercerita tentang teori konspirasi, mengambil latar di sekitar Washington DC. Buku ini adalah rilis ketiga dari novelis Dan Brown yang mengangkat karakter Robert Langdon, ahli simbol dari Universitas Harvard. Setelah Angels&Demons dan The Da Vinci Code.
Newsweek menyebutnya, “…ahli pembuat labirin, yang menciptakan teka-teki dan menuntun Anda memecahkannya. Kejeniusannya ada pada kemampuannya mengungkap fakta-fakta aneh dan sejarah tersembunyi….” Sedang New York Times menyarangkan apresiasi, “…Mustahil berhenti membacanya sebelum tuntas. Buku ini mengembalikan daya tarik kepada genre thriller yang sempat mati suri…”
Okezone hanya punya sepatah kata: “…Mendekati penalaran mumpuni demi menyelidiki di mana letak sebuah rahasia, The Lost Symbol mencahayakan kecerahan bagi pembacanya…

Anda sedang membaca artikel tentang Misteri Lambang yang Hilang dan anda bisa menemukan artikel Misteri Lambang yang Hilang ini dengan url http://dwiwahyufebrianto.blogspot.com/2011/08/misteri-lambang-yang-hilang.html, Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya jika artikel Misteri Lambang yang Hilang ini sangat bermanfaat bagi teman-teman Anda, namun jangan lupa untuk meletakkan link postingan Misteri Lambang yang Hilang sebagai sumbernya.
0 komentar:
Posting Komentar